Rabu, 21 Desember 2011

RENUNGAN

Pada malam itu, Ana
bertengkar
dengan ibunya.
Karena pulang terlalu
malam,,,
Sang ibu,, dari mana saja
kamu
ana”sedikit keras melihat
anak nya
yg baru pulang”,, jam 8
malem
baru pulang tanpa telpon
atau pun
sms,, buat apa kamu punya
hp,,
Sang anak,,,, ahhhhhhh ibu,
td abis
jalan2 ke mall sama
temen2,, ana nih dah besar
dah
bisa jaga diri sendiri,,
Sangibu,,, oo dah besar jd
ngak
perlu lg sama ibu ya,,,,
Sang anak diam lalu dia
berkata,,
Sang anak ,,, ibu aku mau
makan,,,
Sang ibu,,, ooo ibu kira
kamu dah
kenyang ,, dan sudah
makan
bersama temen2 mu,,
Karena sangat marah, Ana
segera
meninggalkan rumah tanpa
membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan,
ia baru
menyadari bahwa ia sama
sekali
tdk membawa uang dan
perut nya
yg merasa lapar,,, .krucuk
krucuk
terdengar suara di perut
nya,,,
Saat menyusuri sebuah
jalan, ia
melewati sebuah kedai
bakso dan
ia mencium harumnya
aroma
masakan.
Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakso, tetapi ia
tdk
mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana
berdiri
cukup lama di depan
kedainya,
lalu berkata “Nona, apakah
engkau
ingin memesan semangkuk
bakso?”
” Ya, tetapi, aku tdk
membawa
uang” jawab Ana dengan
malu-
malu
“Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu” jawab si
pemilik
kedai.
“Silahkan duduk, aku akan
memasakkan bakso
untukmu”.
Tidak lama kemudian,
pemilik
kedai itu mengantarkan
semangkuk bakso.
Ana segera makan
beberapa suap,
kemudian air matanya
mulai
berlinang.
“Ada apa nona?” Tanya si
pemilik
kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya
terharu
jawab Ana sambil
mengeringkan
air matanya.
“Bahkan, seorang yang
baru
kukenal pun memberi aku
semangkuk bakso !,
tetapi,…
ibuku sendiri, setelah
bertengkar
denganku, mengusirku dari
rumah
dan mengatakan kepadaku
agar
jangan kembali lagi ke
rumah”
sedikit mellow
“Kau, seorang yang baru
kukenal,
tetapi begitu peduli
denganku
dibandingkan dengan ibu
kandungku sendiri”
katanya
kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah
mendengar perkataan Ana,
menarik nafas panjang dan
berkata
“Nona mengapa kau
berpikir
seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku
hanya
memberimu semangkuk
bakso
dan kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak nasi
dan
semua lauk pauk nya
untukmu ..
saat kau kecil sampai saat
ini,
mengapa kau tidak
berterima
kasih kepadanya?
Dan kau malah bertengkar
dengannya”
Ana, terhenyak mendengar
hal tsb.
tanpa terasa air mata
menetes di
pipi nya,,,
“Mengapa aku tdk berpikir
ttg hal
tsb?
Utk semangkuk bakso dr
org yg
baru kukenal,
aku begitu berterima kasih,
tetapi kepada ibuku yg
memasak
untukku selama bertahun-
tahun,
aku bahkan tidak
memperlihatkan
kepedulianku kepadanya.
Dan hanya karena
persoalan
sepele,
aku bertengkar dengannya.
Dan itu juga kesalah ku,,,
Ana, segera menghabiskan
bakso
nya,
lalu ia menguatkan dirinya
untuk
segera pulang ke
rumahnya.
Saat berjalan ke rumah,
ia memikirkan kata-kata yg
hrs
diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang
pintu
rumah,
ia melihat ibunya dengan
wajah
letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan
Ana,
kalimat pertama yang
keluar dari
mulut sang ibu adalah
“Ana kau sudah pulang,
cepat
masuklah,
Dari mana saja kamu nak..”
ibu telah menyiapkan
makan
malam dan makanlah
dahulu
sebelum kau tidur,
makanan akan menjadi
dingin jika
kau tdk memakannya
sekarang”
Pada saat itu Ana tdk dapat
menahan tangisnya
dan ia menangis dihadapan
ibunya.
Maafkan aku ibu...
sang ibu tersenyum melihat
buah
hati nya memeluk nya,,
sang ibu,, mencium pipi
sang buah
hati nya itu,,,
semoga kisah sederhana ini
menjadi renungan kita ya,,,
Selagi belum terlambat
jangan buat
beliau menangis....
Peluk beliau, sayangi beliau
Jangan hanya berucap
I love you ibu..
Tetapi juga tunjukan
dengan sikap
dan tingkah laku,,,
Pada malam itu, Ana
bertengkar
dengan ibunya.
Karena pulang terlalu
malam,,,
Sang ibu,, dari mana saja
kamu
ana”sedikit keras melihat
anak nya
yg baru pulang”,, jam 8
malem
baru pulang tanpa telpon
atau pun
sms,, buat apa kamu punya
hp,,
Sang anak,,,, ahhhhhhh ibu,
td abis
jalan2 ke mall sama
temen2,, ana nih dah besar
dah
bisa jaga diri sendiri,,
Sangibu,,, oo dah besar jd
ngak
perlu lg sama ibu ya,,,,
Sang anak diam lalu dia
berkata,,
Sang anak ,,, ibu aku mau
makan,,,
Sang ibu,,, ooo ibu kira
kamu dah
kenyang ,, dan sudah
makan
bersama temen2 mu,,
Karena sangat marah, Ana
segera
meninggalkan rumah tanpa
membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan,
ia baru
menyadari bahwa ia sama
sekali
tdk membawa uang dan
perut nya
yg merasa lapar,,, .krucuk
krucuk
terdengar suara di perut
nya,,,
Saat menyusuri sebuah
jalan, ia
melewati sebuah kedai
bakso dan
ia mencium harumnya
aroma
masakan.
Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakso, tetapi ia
tdk
mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana
berdiri
cukup lama di depan
kedainya,
lalu berkata “Nona, apakah
engkau
ingin memesan semangkuk
bakso?”
” Ya, tetapi, aku tdk
membawa
uang” jawab Ana dengan
malu-
malu
“Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu” jawab si
pemilik
kedai.
“Silahkan duduk, aku akan
memasakkan bakso
untukmu”.
Tidak lama kemudian,
pemilik
kedai itu mengantarkan
semangkuk bakso.
Ana segera makan
beberapa suap,
kemudian air matanya
mulai
berlinang.
“Ada apa nona?” Tanya si
pemilik
kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya
terharu
jawab Ana sambil
mengeringkan
air matanya.
“Bahkan, seorang yang
baru
kukenal pun memberi aku
semangkuk bakso !,
tetapi,…
ibuku sendiri, setelah
bertengkar
denganku, mengusirku dari
rumah
dan mengatakan kepadaku
agar
jangan kembali lagi ke
rumah”
sedikit mellow
“Kau, seorang yang baru
kukenal,
tetapi begitu peduli
denganku
dibandingkan dengan ibu
kandungku sendiri”
katanya
kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah
mendengar perkataan Ana,
menarik nafas panjang dan
berkata
“Nona mengapa kau
berpikir
seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku
hanya
memberimu semangkuk
bakso
dan kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak nasi
dan
semua lauk pauk nya
untukmu ..
saat kau kecil sampai saat
ini,
mengapa kau tidak
berterima
kasih kepadanya?
Dan kau malah bertengkar
dengannya”
Ana, terhenyak mendengar
hal tsb.
tanpa terasa air mata
menetes di
pipi nya,,,
“Mengapa aku tdk berpikir
ttg hal
tsb?
Utk semangkuk bakso dr
org yg
baru kukenal,
aku begitu berterima kasih,
tetapi kepada ibuku yg
memasak
untukku selama bertahun-
tahun,
aku bahkan tidak
memperlihatkan
kepedulianku kepadanya.
Dan hanya karena
persoalan
sepele,
aku bertengkar dengannya.
Dan itu juga kesalah ku,,,
Ana, segera menghabiskan
bakso
nya,
lalu ia menguatkan dirinya
untuk
segera pulang ke
rumahnya.
Saat berjalan ke rumah,
ia memikirkan kata-kata yg
hrs
diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang
pintu
rumah,
ia melihat ibunya dengan
wajah
letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan
Ana,
kalimat pertama yang
keluar dari
mulut sang ibu adalah
“Ana kau sudah pulang,
cepat
masuklah,
Dari mana saja kamu nak..”
ibu telah menyiapkan
makan
malam dan makanlah
dahulu
sebelum kau tidur,
makanan akan menjadi
dingin jika
kau tdk memakannya
sekarang”
Pada saat itu Ana tdk dapat
menahan tangisnya
dan ia menangis dihadapan
ibunya.
Maafkan aku ibu...
sang ibu tersenyum melihat
buah
hati nya memeluk nya,,
sang ibu,, mencium pipi
sang buah
hati nya itu,,,
semoga kisah sederhana ini
menjadi renungan kita ya,,,
Selagi belum terlambat
jangan buat
beliau menangis....
Peluk beliau, sayangi beliau
Jangan hanya berucap
I love you ibu..
Tetapi juga tunjukan
dengan sikap
dan tingkah laku,,,
Pada malam itu, Ana
bertengkar
dengan ibunya.
Karena pulang terlalu
malam,,,
Sang ibu,, dari mana saja
kamu
ana”sedikit keras melihat
anak nya
yg baru pulang”,, jam 8
malem
baru pulang tanpa telpon
atau pun
sms,, buat apa kamu punya
hp,,
Sang anak,,,, ahhhhhhh ibu,
td abis
jalan2 ke mall sama
temen2,, ana nih dah besar
dah
bisa jaga diri sendiri,,
Sangibu,,, oo dah besar jd
ngak
perlu lg sama ibu ya,,,,
Sang anak diam lalu dia
berkata,,
Sang anak ,,, ibu aku mau
makan,,,
Sang ibu,,, ooo ibu kira
kamu dah
kenyang ,, dan sudah
makan
bersama temen2 mu,,
Karena sangat marah, Ana
segera
meninggalkan rumah tanpa
membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan,
ia baru
menyadari bahwa ia sama
sekali
tdk membawa uang dan
perut nya
yg merasa lapar,,, .krucuk
krucuk
terdengar suara di perut
nya,,,
Saat menyusuri sebuah
jalan, ia
melewati sebuah kedai
bakso dan
ia mencium harumnya
aroma
masakan.
Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakso, tetapi ia
tdk
mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana
berdiri
cukup lama di depan
kedainya,
lalu berkata “Nona, apakah
engkau
ingin memesan semangkuk
bakso?”
” Ya, tetapi, aku tdk
membawa
uang” jawab Ana dengan
malu-
malu
“Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu” jawab si
pemilik
kedai.
“Silahkan duduk, aku akan
memasakkan bakso
untukmu”.
Tidak lama kemudian,
pemilik
kedai itu mengantarkan
semangkuk bakso.
Ana segera makan
beberapa suap,
kemudian air matanya
mulai
berlinang.
“Ada apa nona?” Tanya si
pemilik
kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya
terharu
jawab Ana sambil
mengeringkan
air matanya.
“Bahkan, seorang yang
baru
kukenal pun memberi aku
semangkuk bakso !,
tetapi,…
ibuku sendiri, setelah
bertengkar
denganku, mengusirku dari
rumah
dan mengatakan kepadaku
agar
jangan kembali lagi ke
rumah”
sedikit mellow
“Kau, seorang yang baru
kukenal,
tetapi begitu peduli
denganku
dibandingkan dengan ibu
kandungku sendiri”
katanya
kepada pemilik kedai
Pemilik kedai itu setelah
mendengar perkataan Ana,
menarik nafas panjang dan
berkata
“Nona mengapa kau
berpikir
seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku
hanya
memberimu semangkuk
bakso
dan kau begitu terharu.
Ibumu telah memasak nasi
dan
semua lauk pauk nya
untukmu ..
saat kau kecil sampai saat
ini,
mengapa kau tidak
berterima
kasih kepadanya?
Dan kau malah bertengkar
dengannya”
Ana, terhenyak mendengar
hal tsb.
tanpa terasa air mata
menetes di
pipi nya,,,
“Mengapa aku tdk berpikir
ttg hal
tsb?
Utk semangkuk bakso dr
org yg
baru kukenal,
aku begitu berterima kasih,
tetapi kepada ibuku yg
memasak
untukku selama bertahun-
tahun,
aku bahkan tidak
memperlihatkan
kepedulianku kepadanya.
Dan hanya karena
persoalan
sepele,
aku bertengkar dengannya.
Dan itu juga kesalah ku,,,
Ana, segera menghabiskan
bakso
nya,
lalu ia menguatkan dirinya
untuk
segera pulang ke
rumahnya.
Saat berjalan ke rumah,
ia memikirkan kata-kata yg
hrs
diucapkan kpd ibunya.
Begitu sampai di ambang
pintu
rumah,
ia melihat ibunya dengan
wajah
letih dan cemas.
Ketika bertemu dengan
Ana,
kalimat pertama yang
keluar dari
mulut sang ibu adalah
“Ana kau sudah pulang,
cepat
masuklah,
Dari mana saja kamu nak..”
ibu telah menyiapkan
makan
malam dan makanlah
dahulu
sebelum kau tidur,
makanan akan menjadi
dingin jika
kau tdk memakannya
sekarang”
Pada saat itu Ana tdk dapat
menahan tangisnya
dan ia menangis dihadapan
ibunya.
Maafkan aku ibu...
sang ibu tersenyum melihat
buah
hati nya memeluk nya,,
sang ibu,, mencium pipi
sang buah
hati nya itu,,,
semoga kisah sederhana ini
menjadi renungan kita ya,,,
Selagi belum terlambat
jangan buat
beliau menangis....
Peluk beliau, sayangi beliau
Jangan hanya berucap
I love you ibu..
Tetapi juga tunjukan
dengan sikap
dan tingkah laku,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar