Rabu, 29 Februari 2012

KISAH NYATA

KISAH NYATA

rasa yang tak mungkin pudar seorang perempuan berumur 17 tahun
telah menyukai seorang laki-laki yang sangat kebetulan adalah temannya
dikala ia masih kecil.

Perempuan ini bernama Via, parasnya sangat cantik sekali
dengan rambut terurai tebal lembut sekali. Sedangkan laki-laki
bernama Adi, penampilannya rapi meskipun tampangnya biasa-biasa aja.

Dahulu mereka sering bertengkar, entah rambutnya via
yang terkulai bebas tersebut dijambak oleh adi.

Yaa..mereka berdua tidak bisa disatukan lagi bahkan guru pendampingnya pun
menyerah menghadapi tingkah adi dan via yang semakin membabi buta.

Emang sih masa-masa itu adalah masa anak-anak yang
ingin bermain dan bertengkar.

Sering dengan pergantian waktu, hari, bahkan bulan mereka berdua
tumbuh remaja. Namun ketika duduk dibangku SMA mereka terpisahkan.

Adi pergi jauh sekolah ke luar negeri, dia mengikuti ayahnya yang bekerja
disana. Perpisahan mereka tidak dilakukan, hal ini dikarenakan kepergian
adi terlalu cepat sehingga tidak bisa berpamitan dengan via.

3 tahun sudah berlalu, via selalu menunggu kedatangan sahabat terbaiknya “adi”
sepanjang masa. Sungguh keterlaluan adi tidak memberikan sedikit kabar
tentang dirinya kepada via.

Bahkan seolah-olah adi sudah melupakan
kedekatannya dengan via sewaktu kecil.

Suatu ketika via duduk di tepi sungai dengan merenung berharap setelah
dia menoleh ke belakang ada Adi sedang berdiri di belakangnya. “via...via..”
panggilan itu sangat keras sekali perasaan via tidak karuan senangnya
tetapi setelah menoleh kebelakang ternyat sofi teman sebangkunya.

“kamu ngapain disini vi?” tanya sofi. Via hanya diam terpaku
begitu saja.

Meskipun via tidak menjawabnya sofi pun tahu kalu dia sedang menunggu cinta monyetnya. Hehehe.. sofi menyebut

kisah dari via ini dengan cinta monyet.
Dengan penuh rasa sayang saofi mendekati teman sebangkunya itu,
“sudahlah vi, adi itu temanmu di waktu kecil jadi wajarlah kalau dia disana pasti sudah punya teman-teman baru lagi”. Dengan raut wajah yang sedih,

via membenarkan perkataan sofi. Walaupun sangat sulit untuk melupakan adi dia akan berusaha demi hidupnya yang harus berjalan terus menerus.

Semuanya telah dilakukan sangat baik oleh via,
dia benar-benar sudah melupakan sahabatnya.

Disaat dia sudah melupakannya adi
sahabat karibnya pulang ke Indonesia,

memang benar semua yang di katakan sofi dia lupa akan dirinya.
Via mengira kepulangan sahabatnya itu bersama dengan perempuan asing dari luar negeri, ternyata dugaanku semua itu tidak benar.

Adi pergi bersama sofi teman sebangku via.
Tega sungguh sangat tega,
meskipun sudah diperlakukan demikian via masih saja berpikiran positif dia masih
bersikap baik sama adi dan sofi.

Yang membuat via sagat sedih dan menyesal adalah pernah mengenal adi dan sofi yang sangat begitu baik kepadanya, tidak itu saja adi selama ini tidak menyadari keberadaanku dan perubahan sikapku ke dia.

Sudahlah, mungkin ini semua memang takdir dan sudah jalan dari yang Kuasa.

Via akan selalu mengenang kebersamaan sewaktu kecil
meskipun mereka berdua sering saja bertengkar tapi pertengkaran itu
malah yang membuat via mulai jatuh cinta pada pandangan pertama.

pelajaran yang dapat di petik"

perasaan itu jangan di simpan
Terus terang lah ma orangnya,
mau di terima atau ga itu hak dia'

yang penting kita udah mengutarakan langsung
dari pada penantian tak menentu dan menyesal kemudian hari"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar